Kreator konten asal Malaysia, Aisar Khaled, mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan saat melakukan kegiatan amal untuk membantu korban banjir di Bali. Dalam proses pemberian bantuan tersebut, dia diusir oleh seorang pria yang menuduhnya mencari ketenaran di tengah situasi bencana yang menyedihkan.
Peristiwa tersebut terekam dalam video yang diunggah oleh Aisar di akun Instagram-nya pada Rabu, 17 September. Di awal video, tampak suasana yang damai dan kondusif saat Aisar mendistribusikan pakaian dari mobil bak terbuka kepada anak-anak serta warga setempat yang menunjukkan antusiasme tinggi.
Namun, suasana berubah menjadi tegang ketika seorang pria berpakaian kaos hitam mendekati Aisar dan melontarkan teguran yang cukup keras. “Pergi, pergi. Kau enggak lihat orang lagi gotong royong? Jangan kamu eksis di sini,” teriaknya dengan nada yang cukup tinggi.
Merespon situasi tersebut, Aisar tidak melawan dan hanya menjawab singkat, “Siap, Bang,” sebelum akhirnya meninggalkan lokasi. Tindakan pria tersebut dan reaksi Aisar membuat video ini cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial.
Banyak warganet yang mengundang perhatian di kolom komentar untuk menjelaskan latar belakang kemarahan pria tersebut. Beberapa dari mereka menyatakan bahwa aktivitas bagi-bagi bantuan ini diduga mengganggu proses pembersihan yang dilakukan setelah banjir.
Situasi di lapangan cukup rumit karena jalan yang akses menuju lokasi menjadi macet akibat banyaknya motor yang diparkir. Keadaan ini menghalangi lalu lintas truk yang membawa sampah dan tengah dikawal oleh aparat desa. Warga lokal, termasuk pria yang mengusir Aisar, merasa terganggu, sebab proses pembersihan terganggu akibat kerumunan yang ditimbulkan oleh kegiatan pembagian bantuan.
Walaupun situasi sempat memanas dan berujung pada ketegangan, Aisar mengambil sikap untuk tidak memperpanjang masalah. Dia memilih untuk segera meninggalkan lokasi dan menghindari konflik lebih lanjut.
Insiden ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak, tentang pentingnya sensitivitas dalam melaksanakan kegiatan sosial di tengah situasi kritis seperti bencana alam. Terlebih lagi, saat masyarakat masih berjuang untuk bangkit dari kondisi yang sangat sulit, menjaga ketertiban dan menghargai usaha pembersihan merupakan hal yang sangat penting.
Melalui video ini, tidak hanya tampak dampak dari kebudayaan sosial yang ada di masyarakat, namun juga tantangan yang dihadapi oleh individu yang berusaha membantu. Dengan memposting kejadian ini, Aisar secara tidak langsung membuka diskusi tentang etika dan pelaksanaan program bantuan dalam situasi darurat.
Bagi mereka yang ingin turut berkontribusi, ada baiknya untuk selalu berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat, serta memahami kebutuhan dan situasi di lapangan agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran dan tidak menambah beban jika tidak dikelola dengan baik.