BANGLISANTUY.COM – Aktor Ammar Zoni kembali berada di tengah permasalahan hukum setelah diduga terlibat dalam jaringan peredaran narkotika dari dalam Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat.
Kabar ini disampaikan secara resmi oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat melalui unggahan di akun Instagram pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Menurut pernyataan yang dirilis, Kejari menyatakan bahwa mereka telah menerima pelimpahan tersangka beserta barang bukti dari penyidik Polsek Cempaka Putih.
Dalam pernyataannya, Kejari Jakarta Pusat mengungkapkan, “Pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat telah menerima penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap 2) dari penyidik Polsek Cempaka Putih Polres Jakarta Pusat atas nama tersangka MAA alias AZ dkk.”
Kejari menjelaskan bahwa Ammar Zoni dan beberapa tersangka lainnya diamankan oleh petugas keamanan Rutan Salemba dengan barang bukti berupa sabu dan ganja sintetis (sinte). “Bahwa tersangka MAA alias AZ terlibat peredaran narkotika dari dalam Rutan Salemba Jakarta Pusat,” lanjut pernyataan tersebut.
Para tersangka ini akan dijerat dengan pasal berlapis menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam mendapatkan hukuman berat sesuai dengan pasal 114 ayat (2) jo pasal 132 ayat (1) serta pasal 112 ayat (2) jo pasal 132 ayat (1) dari undang-undang yang sama.
Kejari Jakarta Pusat juga menyoroti status Ammar Zoni sebagai seorang publik figur yang sebelumnya telah terlibat dalam beberapa kasus narkoba. “Bahwa tersangka MAA alias AZ merupakan mantan artis/public figur yang sebelumnya pernah dihukum dalam perkara narkotika,” tulis pihak kejaksaan.
Kasus yang dihadapi oleh Ammar Zoni ini menambah daftar panjang catatan buruk yang dimilikinya terkait penyalahgunaan narkoba. Sebelumnya, ia pernah terjerat kasus serupa pada tahun 2017, serta dua kali pada tahun 2023, masing-masing pada bulan Maret dan Desember. Kejadian ini tentu saja menciptakan dampak yang signifikan terhadap karier dan reputasi Ammar di industri hiburan.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan betapa sulitnya bagi Ammar Zoni untuk menghindari masalah hukum yang berkaitan dengan narkoba, mengingat sebelumnya ia juga pernah terlibat dalam kasus-kasus serupa. Ini menjadi pelajaran berharga dan mengingatkan publik akan bahaya penyalahgunaan narkoba yang dapat mengancam kehidupan individu dan lingkungan sekitar.
Sebagai masyarakat, kita perlu lebih peduli terhadap isu-isu narkoba dan mendukung upaya-upaya pencegahan, serta rehabilitasi bagi mereka yang terlibat. Kejadian ini juga menjadi cerminan bahwa hukuman dan penegakan hukum harus dilakukan dengan tegas untuk mencegah semakin meluasnya peredaran narkoba di masyarakat.
