Minggu, Desember 7, 2025

40 Tokoh diusulkan Sebagai Pahlawan Nasional: Gus Dur dan Soeharto Termasuk Dalam Daftar

BANGLISANTUY.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengajukan 40 nama tokoh untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Proses pengusulan ini merupakan langkah penting untuk mengapresiasi kontribusi para pahlawan dalam sejarah bangsa.

Usulan yang diajukan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Sosial, Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK), Fadli Zon. Hal ini menunjukkan dukungan pemerintah terhadap pengakuan tokoh-tokoh yang telah berjuang untuk bangsa.

Dalam sebuah pernyataan, Gus Ipul menyatakan optimisme bahwa pengumuman nama-nama tokoh yang terpilih akan dilakukan sebelum peringatan Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November 2025. “InsyaAllah sebelum 10 November nanti dari nama-nama itu akan dipilih beberapa nama,” ujarnya seusai menghadiri upacara Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada Selasa, 28 Oktober 2025.

Gus Ipul menjelaskan lebih lanjut mengenai proses penetapan gelar Pahlawan Nasional yang melalui tahapan seleksi berlapis. Proses ini dimulai dari usulan masyarakat hingga kajian oleh tim ahli di tingkat pusat, memastikan bahwa setiap calon pahlawan mendapat penilaian yang objektif dan komprehensif.

“Beberapa nama seperti Presiden Soeharto dan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebenarnya sudah lama diusulkan, namun baru tahun ini seluruh syarat formalnya terpenuhi,” tambahnya. Ini menunjukkan bahwa proses pengakuan terhadap pahlawan tidak hanya sekedar formalitas, tetapi juga memerlukan pengkajian yang teliti.

Di antara 40 tokoh yang diusulkan, terdapat nama-nama besar yang mendapat perhatian publik, seperti Marsinah, Soeharto, Abdurrahman Wahid, KH Bisri Syansuri, Jenderal (Purn) Ali Sadikin, H.B. Jassin, dr. Kariadi, dan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja. Setiap tokoh ini memiliki kontribusi yang signifikan dalam pergerakan dan kemajuan bangsa.

Tak hanya itu, nama-nama tokoh dari berbagai daerah juga turut diusulkan. Di antaranya adalah Demmatande dari Sulawesi Barat, Anak Agung Gede Anom Mudita dari Bali, KH Yusuf Hasim dari Jawa Timur, dan Prof. Dr. Midian Sirait dari Sumatera Utara. Hal ini menunjukkan bahwa pengakuan terhadap pahlawan tidak hanya terbatas pada tokoh nasional, tetapi juga mencakup pahlawan daerah yang memiliki peran penting dalam sejarah lokal.

Setelah proses pengusulan, Dewan Gelar akan melakukan penetapan akhir sebelum mengajukan keputusan kepada Presiden. Jika disetujui, para tokoh ini akan resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan bergabung dengan barisan pahlawan lainnya yang telah lebih dulu mendapatkan penghargaan tersebut. Pengakuan ini diharapkan dapat menginspirasi generasi mendatang untuk menghargai dan melanjutkan perjuangan para pahlawan.

Dengan adanya pengusulan ini, kita diingatkan akan pentingnya mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban untuk kemerdekaan dan kesejahteraan bangsa. Gelar Pahlawan Nasional bukan hanya sekadar gelar, tetapi merupakan simbol dari penghormatan dan apresiasi masyarakat terhadap perjuangan mereka. Oleh karena itu, proses pemilihan dan pengakuan terhadap para pahlawan ini harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Dari daftar 40 tokoh yang diusulkan, berikut adalah beberapa nama yang menjadi perhatian:

  1. Marsinah
  2. Presiden Soeharto
  3. Presiden Abdurrahman Wahid
  4. KH Bisri Syansuri
  5. Jenderal (Purn) Ali Sadikin
  6. H.B. Jassin
  7. dr. Kariadi
  8. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
  9. Demmatande
  10. Anak Agung Gede Anom Mudita
  11. KH Yusuf Hasim
  12. Prof. Dr. Midian Sirait

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru