Minggu, Desember 7, 2025

Waspada: Judi Online Menjerat Anak Sekolah, DPR RI Mendorong Reformasi Pendidikan Karakter Digital

BANGLISANTUY.COM Kemajuan dalam teknologi digital telah menyebabkan perubahan signifikan dalam cara anak-anak belajar, berinteraksi, dan bermain. Namun, di balik semua kemudahan tersebut, terdapat ancaman baru yang dapat merusak nilai-nilai karakter bangsa.

Salah satu masalah yang mengkhawatirkan adalah meningkatnya kasus judi online di kalangan siswa. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayanti, menyatakan dengan tegas bahwa penguatan pendidikan karakter harus diutamakan sebagai langkah menghadapi tantangan yang kompleks di era digital saat ini.

“Pendidikan karakter yang ada saat ini harus direformulasi menjadi pendidikan karakter berbasis risiko digital. Anak sejak dini harus memahami konsekuensi nyata dari perilaku daring seperti judi online, microtransaction, dan pinjaman digital,” ungkap Esti dalam keterangannya pada Rabu (29/10/2025).

Bagi politisi yang berasal dari Fraksi PDI-Perjuangan ini, pendidikan karakter bukanlah sekadar pelengkap dalam kurikulum, melainkan sebagai dasar pembentukan adab dan kesadaran diri anak. Ia menekankan bahwa penerapan pendidikan karakter harus dimulai sejak sekolah dasar.

Esti menarik perhatian pada pendekatan Jepang, di mana nilai-nilai karakter diajarkan sebelum anak-anak belajar kemampuan dasar seperti baca-tulis-hitung. Di Jepang, anak-anak diajarkan untuk menjaga kebersihan, disiplin, dan menghormati satu sama lain. Nilai-nilai ini pada gilirannya membentuk etika masyarakat Jepang yang dikenal santun dan beradab.

“Kita sering lihat warga Jepang yang tak segan membuang sampah orang lain. Itu bukti keberhasilan pendidikan karakter mereka sejak dini,” tambah Esti.

Esti juga menegaskan bahwa keluarga memegang peranan yang sangat penting dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif dunia digital. “Melindungi anak dari pengaruh judi online bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga tanggung jawab keluarga, lingkungan sosial, dan negara,” ujarnya.

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2025, Esti mengingatkan bahwa perjuangan generasi muda saat ini bukan lagi untuk melawan penjajahan fisik, melainkan menghadapi penjajahan digital yang dapat mengancam moral dan karakter bangsa.

Kondisi ini menuntut adanya kolaborasi antara berbagai pihak, baik itu sekolah, keluarga, maupun pemerintah, untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak kita. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan anak-anak bisa dibekali dengan nilai-nilai karakter yang kuat, sehingga mereka lebih mampu menghadapi tantangan di era digital ini.

Pendidikan karakter di era digital bukanlah hal yang mudah, namun sangat mungkin dilakukan dengan komitmen yang kuat dari semua pihak. Upaya untuk membangun kesadaran akan risiko yang ada di dunia maya harus dimulai dari pendidikan yang komprehensif dan inklusif.

Bisa dibayangkan, jika anak-anak kita diberi pengetahuan tentang bahaya judi online dan perilaku negatif lainnya sejak dini, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan tersebut. Selain itu, penting bagi mereka untuk memiliki ruang untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai masalah yang dihadapi di dunia digital.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang solid antara orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pendidikan karakter yang efektif. Dengan demikian, diharapkan, generasi mendatang akan lebih siap dan cerdas dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada di dunia digital yang terus berkembang.

Poster

Comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terbaru