BANGLISANTUY.COM – Sebuah peristiwa menarik berlangsung ketika Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai solusi dua negara untuk mencapai perdamaian di Palestina di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, pada Senin (22/9/2025) waktu setempat.
Dalam kesempatan itu, mikrofon yang digunakan oleh Prabowo sempat mengalami gangguan dan mati selama lebih dari satu menit. Hal ini terjadi ketika ia menegaskan tuntutan Indonesia terkait penghentian bencana kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Pidato Prabowo berlangsung kurang lebih enam menit, dan saat ia menyampaikan ajakan untuk dunia mengakui Palestina serta menghentikan perang, mikrofon mendadak tidak berfungsi.
Walaupun menghadapi kendala tersebut, Prabowo tidak surut semangat. Ia melanjutkan pernyataannya dengan suara yang penuh keyakinan. “Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza, dan mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan. Kita harus mengatasi kecurigaan,” tegasnya sebelum mikrofon kembali tidak berfungsi.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dalam menjaga perdamaian. Ia menyampaikan, “Kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia. Kami siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian.” Pernyataan ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam misi perdamaian dunia.
Di akhir pidato, suara Prabowo kembali terdengar melalui mikrofon. “Terima kasih banyak. Damai, damai sekarang, damai segera. Kita butuh perdamaian. Terima kasih banyak,” tutupnya, mengundang perhatian dan apresiasi dari para delegasi yang hadir.
Insiden mikrofon mati ini menjadi sorotan, namun tidak mengurangi momentum pernyataan penting mengenai perlunya mengakhiri konflik di Palestina. Ini menegaskan betapa krusialnya isu ini dalam konteks global, terutama dalam upaya mewujudkan keadilan dan perdamaian di kawasan tersebut.
Konferensi yang dihadiri oleh banyak pemimpin dunia ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan terhadap upaya penyelesaian konflik yang telah berlangsung lama ini. Dengan mengedepankan dialog dan diplomasi, Prabowo berharap bahwa dunia dapat bersatu dalam mencapai solusi yang berkelanjutan untuk Palestina.




